03 Juni 2011

Kisah Bahagia 1

Keputihan dulu, kanker mulut rahim 2 tahun kemudian. Begitulah pengalaman Suheni. Perempuan guru berusia 40 tahun itu limbung. ‘Saya bingung dan putus asa. Kok bisa terserang kanker,’ ujar Suheni.
Kanker mulut rahim stadium II B. Itulah vonis dokter Rumahsakit dr Sardjito, Yogyakarta. Diagnosis dokter pada pertengahan Agustus 2006 itu bagai godam besar menghantam kepala Suheni. Sel kanker itu datang dengan isyarat keputihan dan rasa nyeri pada perut bagian bawah. Dua tahun lamanya sejak 2004, ia mengalami fluor albus alias keputihan.

Kisah Bahagia 6

Orangtua Kurnia setuju dengan keputusan dokter ahli untuk mengamputasi kaki. Sebab, benjolan di betis kanan terus membesar, seukuran bola pingpong. Tumor otot itu mula-mula hanya benjolan seukuran kelereng yang muncul saat Kurnia berusia 7 tahun. Pada awalnya, Kurnia tak merasakan sakit. Namun, seiring dengan membesarnya ukuran benjolan hingga sebola pingpong, sulung 2 bersaudara itu merasa nyeri. Terutama bila benjolan tersentuh atau tergesek sesuatu.

Kisah Bahagia 5: Penderita Tiga Kanker Sembuh Dengan Konsumsi Keladi Tikus Dengan Izin Allah

Berikut adalah sebuah artikel wawancara dengan Yap, seorang penderita kanker yang berhasil sembuh setelah mengkonsumsi Keladi Tikus.

Saya terserang 3 kanker. Satu di usus, 15 tahun lalu. Yang kedua pada rektum 10 tahun setelah yang pertama. Akibatnya saya harus mengenakan colostomy bag selama hidup saya. Kemudian datang serangan kanker ketiga, di belakang kelenjar prostat. Segera setelah kemoterapi kedua, kanker itu kembali lagi. Dokter mengatakan bahwa ia tak bisa melakukan apa-apa; ia tak bisa melakukan radioterapi karena kanker itu berada di belakang kelenjar prostat. Selain itu, setelah tiga kali operasi ia tak bisa mengoperasi saya lagi. Ia hanya bisa memberi saya kemoterapi.